Wednesday, October 27, 2021

Aksi Nyata Modul 3.1

 

Tugas Modul 3.3

Demonstrasi Kontekstual 

Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid



PROGRAM KELISE (KEGIATAN LITERASI SEKOLAH) YANG BERDAMPAK KEPADA MURID SMP NEGERI 3 GEROKGAK

Literasi seseorang tampak dalam kegiatan membaca, menulis, menghitung dan berbicara.Pentingnya pembinaan literasi guru kepada murid sebagai langkah meningkatkan budaya kegiatan literasi sekolah. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2015 Tentang Penumbuhan Budi Pekerti. GLS bertujuan membiasakan dan memotivasi siswa untuk mau membaca dan menulis guna menumbuhkan budi pekertiselain itu kegiatan loterasi sekolah menumbuhkan sikap berpikir kritis dalam menerimainformasi dan sikap saling menghargai pendapat dan hasil pemikiran setiap orang. Di era serba digital sekarang, para pendidik dan siswa diharapkan memiliki kemampuan literasi tinggi. Gerakan dengan tema “Kegiatan Literasi Sekolah (KELISE)” itu tentu harus didukung oleh kegiatan-kegiatan yang menyenangkan dan berpihak kepada peserta didik.Ada banyak kegiatan pembiasaan untuk memulai kegiatan literasi sekolah, yang terpenting adalah kemauan dari seluruh warga sekolah untuk mensukseskan program tersebut,diantaranya menyediakan berbagai jenis buku yang ditaruh di pojok baca, serta dengan perkembangan digital setiap warga sekolah bisa mengakses atau smeminjam buku melalui e-perpustakaan sehingga semua warga sekolah bisa mengkases dan meminjambuku dengan mudah.Dalam mensukseskan program Kegiatan Literasi Sekolah, tentu harus adanya keteladanan dari semua pihak, bukan hanya guru, tetapi juga kepala sekolah, sampai penjaga sekolah. Pelaksanaan Literasi di SMP Negeri3 Gerokgak, diantaranya, mading siswa,satu minggu satu buku,Pojok Baca,Sabtu Ceria.

Namun di masa pandemi Covid-19 ini pihak sekolah perlu mempertimbangkan kembali untuk menyelenggarakan acara yang berpotensi mengundang kerumunan mengingat jumlah murid di SMP kami berjumlah 515 murid ditambah dengan para guru yang berjumlah 36 orang tentunya akan memadati acara. Untuk itu Kepala sekolah, waka kesiswaan dan para dewan guru harus mempertimbangkan kegiatan tersebut agar satu sisi bisa memfasilitasi kegiatan yang berdampak kepada murid dan disisi lain tidak menyebabkan kerumunan.

Berdasarkan latar belakang situasi tersebut, untuk mengatasi dilema dan pengambilan keputusan terbaik akan diterapkan 9 langkah pengambilan keputusan.

Adapun langkah-langkah pengambilan keputusan diuraikan sebagai berikut :

1. Mengenali bahwa ada nilai-nilai yang saling bertentangan dalam situasi ini

2. Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini

3. Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini

4. Pengujian benar atau salah

5. Pengujian paradigma benar lawan benar

6. Melakukan prinsip resolusi

7. Investigasi opsi trilemma

8. Buat keputusan

9. Lihat lagi keputusan dan refleksikan


Alasan Melakukan Aksi Nyata

Situasi yang sedang dihadapi merupakan situasi dilema etika dimana pihak sekolah dihadapkan dengan kegiatan literasi sekolah yang berdampak kepada murid di masa pandemi Covid-19. Kegiatan tersebut harus dianalisis terlebih dahulu agar kegiatan bisa berjalan dengan lancar dan tidak menimbulkan permasalahan baru yang tentunya beresikoterjadinya pengumpulan orang banyak dan melanggar protokol kesehatan. Oleh karena itu perlu dilakukan pengujian pengambilan keputusan dengan menerapkan 9 langkah pengambilan keputusan tersebut sehingga keputusan yang diambil adalah keputusan terbaik, berpihak kepada murid, serta dapat dipertanggung jawabkan. Maka pihak sekolah yang terdiri dari kepala sekolah, dewan guru, terlebih dahulu mengadakan rapat koordinasi guna membahas langkah-langkah pengambilan keputusan tentang kegiatan literasi sekolah yang berdampak kepada murid.  



Hasil Aksi Nyata

Proses Pengambilan Keputusan dengan menjawab 9 langkah pertanyaan penuntun berikut ini :

1. Apa nilai-nilai yang saling bertentangan dalam studi kasus tersebut ? Jangka pendek (Pandemi Covid 19) lawan jangka panjang  (Kemampuan literasi murid).

2. Siapa yang terlibat dalam situasi tersebut ? Kepala sekolah, dewan guru (termasuk saya), murid

3. Apa fakta-fakta yang relevan dengan situasi tersebut ?

  Kegiatan Literasi Sekolah yang berdampak pada murid sudah menjadi program sekolah yang dilaksanakan sebelum masa pandemi,namun di awal masa pandemi kegiatan ini sempat madeg dilaksanakan karena pembelajaran  masih dilaksanakan secara daring, dan ketika sekolah diberikan kesempatan melaksanakan kegiatan tatap muka terbatas. Maka kegiatan ini akan kembali dilaksanakan tentunya dengan memperhatikan protokol kesehatan dan tidak menyebabkan kerumunan. Zona di daerah sekolah kami sudah menunjukkan penurunan COVID-19 yang semula levelIV sekrang sudah berada di Level II yang artinya Sekolah diberikan ijin untuk melakukan kegiatan tatap muka terbatas

4. Apakah ada aspek pelanggaran hukum dalam situasi tersebut (uji legal) ? Tidak ada

5. Apakah ada pelanggaran peraturan / kode etik profesi(uji regulasi) ? Tidak ada

6. Berdasarkan perasaan dan intuisi Anda apakah ada yang salah dalam situasi ini (uji intuisi)? Tidak ada

7. Apa yang Anda rasakan bila keputusan Anda dipublikasikan di halaman depan koran ? apakah Anda merasa nyaman ? Tidak nyaman

8. Kira-kira keputusan apa yang akan diambil oleh panutan / idola Anda dalam situasi ini ? Kemungkinan besar kepala sekolah yang menjadi panutan saya akan mendukung kegiatan literasi yang berdampak kepada murid.

9. Jika situasinya adalah situasi dilemma etika paradigma mana yang terjadi dalam situasi tersebut ? Jangka pendek lawan Jangka panjang

10. Dari 3 prinsip penyelesaian dilema prinsip mana yang akan dipakai ? Berpikir Berbasis Peraturan

11. Apakah ada sebuah penyelesaian yang kreatif dan tidak terpikir sebelumnya untuk menyelesaikan masalah ini  (investigasi opsi trilema) ? ada, yaitu : Saya selaku staf kesiswaan koordinasi dengan pihak perpustakaan sekolah meluncurkan aplikasi E-Perpus kepada semua warga sekolah selain itu kegiatan sabtu ceria di ikuti pertingkat secara bergilir dan sesuai shift untuk menghindari kerumunan dan para guru juga ikut terlibat dalam kegiatan literasi sekolah.

12. Apa keputusan yang akan diambil ? Keputusan yang diambil yaitu kegiatan literasi sekolah akan dilaksanakan secara terbatas dengan mendownload apliaksi E-perpus oleh semua warga sekolah dan kegaitan sabtu ceria di laksanakan secara bergilir sesuai shift dengan di isi dengan kegaiatn yang lebih menyenangkan tidak saja melibatkan siswa namun guru juga ikut didalamnya.

13. Coba lihat lagi keputusan Anda dan refleksikan ! Saya rasa keputusan yang diambil oleh pihak sekolah merupakan keputusan yang tepat mengingat situasi daerah kami sudah berada di level 2 dengantetap mematuhi protokol kesehatan. Dengan begitu sekolah tetap bisa melakukan kegiatan literasi yang berdampak kepada murid dan menyenangkan.  

Tindak Lanjut Pengambilan Keputusan

1. Guru mensosialisasikan kegiatan literasi sekolah kepada semua warga sekolah dan berkoordinasi dengan petugas perpustakaan sekolah dalam meluncurkan aplikasi E-Perpus.

2. Setiap minggu para siswa diminta untuk meminjam buku melalui aplikasi E-Perpus minimal 1 buku dan setiap hari sabtu ceria siswa dan para guru mengisi kegiatan literasi dengan hal yang menyenangkan seperti getok tular, unjuk bakat yang berkaitan dengan literasi seperti musikalisasi puisi, drama,melengkapi mading dengan hasil karya siswa yang lebih kreatif.

 

B. PERASAAN (FEELING)

Saya merasa senang telah bisa melaksanakan kegiatan literasi sekolah yang berdampak kepada murid  dengan langkah-langkah pengambilan keputusan bersama warga sekolah untuk mengatasi permasalahan dilema etika yang terjadi di sekolah saya walaupun belum begitu optimal. 

C. PEMBELAJARAN (FINDING)

Pembelajaran yang didapat dari pelaksanaan keseluruhan aksi nyata dengan menerapkan 9 langkah pengambilan keputusan dapat membantu pihak sekolah atau guru dalam menghadapi situasi dilemma etika. Keputusan yang diambil telah melewati tahapan-tahapan pengujian sehingga keputusan yang diambil merupakan keputusan yang terbaik, berpihak kepada murid, serta dapat dipertanggung jawabkan.

D. PENERAPAN KE DEPAN (FUTURE)

Proses pengambilan keputusan yang telah saya lakukan di sekolah mungkin belumlah sempurna. Kedepannya bila menemui kasus dilema etika lagi, saya beserta pihak sekolah akan terus menerapkan 9 langkah pengambilan keputusan dengan lebih baik lagi sehingga kami mampu untuk menganalisa setiap kasus dilema etika yang terjadi di sekolah untuk menghasilkan keputusan yang lebih bijak serta berpihak kepada murid.

Lampiran Foto dan video Dokumentasi Kegkatan Literasi Sekolah yang berdampak kepada murid.






 

 

 

 



Aksi Nyata Modul 3.1

  Tugas Modul 3.3 Demonstrasi Kontekstual  Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid PROGRAM KELISE (KEGIATAN LITERASI SEKOLAH) YANG BER...